Tlogowatu |
Penduduk yang ramah. Kehidupan yang tenang dan serba sederhana. Namun berbincang sejenak dengan tokoh masyarakat di sana, rasa kagum menyeruak di hati saya. Bicara aset atau investasi masyarakat di lereng itu, Pak Pri, yang mengkoordinatori perhimpunan petani nelayan sekecamatan Kemalang, bercerita kalau hampir di tiap rumah pasti memiliki ternak yang sebagian besar sapi dan kambing. Belum kolam lele, bebek dan ayam. Pekerjaan utama masyarakat di Tlogowatu adalah bertani.
Untuk makan setiap hari, cukup dari pekarangan rumah masing-masing. Begitulah beliau mengibaratkan. Panen yang dihasilkan sangat beragam. Yah..tanah subur lereng Merapi membawa keberkahan tersendiri. Padi, jagung, buah-buahan, tembakau, sayur-mayur dan masih banyak lagi. Meski mereka harus waspada terhadap binatang pengganggu, si monyet. Yang memaksa pemiliknya rela menunggu tanaman jagung mereka tumbuh dari hari ke hari. Jika tidak..maka habislah untuk pesta keluarga monyet.
Ternyata, untuk regulasi keuntungan dari kekayaan hasil bumi dan ternak, ada trik khusus. Dengan membaca pasar, bahan mana yang sedang tinggi harga jualnya. Ataupun hasil bumi apa yang sedang dibutuhkan pasar. Seperti sederhana, namun perlu kejelian dan kecerdasan yang tidak sekedar mengandalkan feeling. Bersyukur berkesempatan hidup di bumi katulistiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar