Nafis Ali |
Bukan lantaran beliau seorang spesialis infertilitas, melainkan keyakinan suamikupun bahwa dengan berikhtiar, Allah pasti akan menjawab doa kita. Itupun yang selalu diingatkan sang dokter. Ya, selama tiga tahun terakhir, aku sering berkonsultasi dan kontrol kesehatan kandungan ke dr. Laqif, SpOG, kalau di Solo beliau praktek pagi di RSUD Muwardi dan sorenya di klinik RB Barokah.
Malam memasuki bulan ramadhan lalu, saat masjid-masjid bersiap menyambut jamaah tarawih, anakku lahir atas ijin Allah. Subhanallah, Maha suci Allah yang menguasai apapun yang ada di bumi dan di langit. Seakan perjalanan panjang mencari-cari, terbayar sudah. Yah, kalau boleh diceritakan kembali, 2 kali aku ikut program inseminasi (dokter dan RS berbeda) namun belum berhasil. Pengobatan cina, aneka pijatan, hingga pengobatan timur tengah, ya belum sukses.
Pada akhirnya, kami berdua ikhlaskan semua, berhenti minum ramuan apapun, pijatanpun hanya dari suamiku, hingga kunjungan ke dokter kandungan mulai berkurang. Dalam share kami, masih ada 1 jalan yang belum kami coba, apa itu?
Berdoa tulus ikhlas didepan ka'bah Allah. Yah, entah umroh ataupun haji. Tapi...duit darimana? Kami yakin, niat saja, lebih baik kan..daripada belum ada niat. Dua bulan berikutnya, ada rejeki dari arah yang tidak diduga. Alhamdulillah lumayan buat membuka rekening ONH berdua. Jadilah kami mempunyai buku tabungan haji. Hihihi...entah tahun kapan bisa daftar ke Depag. Yang penting niat dan dilaksanakan dengan buka rekening dulu.
Selang seminggu, ada yang beda dengan tubuhku. Tak ada salahnya di tes dan subhanallah...positif. Cek ke dr.Laqif lagi, beliau sepertinya juga surprise banget, janinku sudah tertanam 2,5 bulan.Dan kini, buah hati kami sudah tumbuh besar, sudah pandai ajakbercanda ayah bundanya. Dan insyaAllah, tetap istiqomah untuk menunaikan rukun islam kelima, sebagai janji kami kepada Allah yang Maha Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar