Belajar Untuk Saling Menghargai

Lewati halang rintang

"Aduh! becek! sepatuku kotor!" kata salah satu muridku kelas 2. Untungnya kakak kelas dan adik kelasnya saling beri semangat. "Kotor ya ndak papa...dirumah masih bisa dicuci kan?" sahut si kakak kelas. "Iya! kan kayak lagunya D'Masiv jangan menyerah, iy kan us?" ujar si adik kelas, saat dia ingat kami pernah menyanyikan bersama lagu grup band itu. Itulah suasana selama perjalanan menyusuri bukit kecil saat outbond di sekitar Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri.



Dalam satu tim, ada 20 anak dari kelas 1 hingga kelas 6, ditambah 1 guru pendamping. Dari menciptakan yel yel, berbagi bekal, berbagi air toilet, hingga saling menolong kawan yang terpeleset. Yah, biasanya di sekolah yang muridnya lebih dari lima ratus anak, beberapa hanya saling tahu, tapi belum semuanya dikenal dengan baik.


Inilah ajang Puncak Tema dari beberapa outbond kecil per level kelas. Dan di akhir tahun pelajaran, outbond semua kelas digabung. Anak-anak tampak menikmati. Anak kelas 6 usai Ujian Akhir Nasional, adik kelas refreshing menjelang Ulangan Kenaikan Kelas (UKK). Terlebih anak murid kelas 1A di kelasku, yang baru pertama outbond bareng semua anak-anak. Karena outbond dan belajar diluar kelas (selain Puncak Tema) diadakan per level kelas pararel.Bahkan semua siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pun turut serta bergabung dalam teman lainnya.